Skuad Manchester United Terakhir Kali Menang Di Markas Liverpool: Siapa Saja?

Wayne Rooney Manchester United Liverpool 2016
Getty
Marouane Fellaini, Morgan Schneiderlin dan Cameron Borthwick-Jackson, semuanya berperan dalam kemenangan Setan Merah...

Banyak yang telah terjadi sejak terakhir kali Manchester United menang tandang atas Liverpool pada 17 Januari 2016, saat gol Wayne Rooney di menit akhir memberikan kemenangan 1-0 di Anfield.

Britania Raya masih tergabung dalam Uni Eropa, Donald Trump terkenal sebagai presenter The Apprentice, sedangkan Leicester City berada di puncak klasemen Liga Primer Inggris.

Sejak saat itu, perjalanan ke Merseyside menjadi sangat traumatis bagi United, kalah empat kali dari tujuh pertandingan dan tiga kali imbang, kebobolan 11 gol dan hanya mencetak satu gol.

Jadi, GOAL telah melihat kembali kemenangan terakhir Setan Merah di markas lawan, dengan David De Gea dan Anthony Martial menjadi satu-satunya starter yang masih bertahan. Sementara Wayne Rooney sudah menjadi pelatih, kemudian Marouane Fellaini dan Morgan Schneiderlin (masih ingat dia?) menjalani karier mereka di tempat yang jauh sekali...

  1. KIPER: David de Gea
    Getty

    KIPER: David de Gea

    Pemain asal Spanyol ini sering menjadi momok bagi Liverpool dan ini merupakan salah satu penampilan terbaiknya saat menghadapi mereka, melakukan empat penyelamatan gemilang (sementara kiper The Reds saat itu, Simon Mignolet, tidak melakukan satupun).

    Ini adalah musim ke-12nya bersama Man United dan memegang rekor clean sheet terbanyak dalam sejarah klub. Saat ia turun ke lapangan di Anfield, ia mencatatkan penampilan ke-525 untuk United.

    Yang merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat betapa seringnya dia dicadangkan dan bagaimana dia hampir bergabung dengan Real Madrid.

  2. BEK KANAN: Ashley Young
    Getty Images

    BEK KANAN: Ashley Young

    Pemain Setan Merah yang diandalkan di posisi sayap.

    Dia mungkin tidak dicintai secara universal, tetapi selalu memberikan yang terbaik selama sembilan tahun di Old Trafford.

    Mengejutkan banyak orang dengan pergi ke Inter Milan pada tahun 2020, terutama ketika dia memainkan peran kunci dalam Scudetto pertama klub dalam 11 tahun, dan ia menjadi orang Inggris ketiga yang berhasil juara Serie A.

    Sekarang kembali ke Aston Villa dan masih aktif bermain di usia 37 tahun.

  3. BEK TENGAH: Chris Smalling
    Getty

    BEK TENGAH: Chris Smalling

    Mantan bek timnas Inggris ini memiliki karier yang naik turun bersama United, secara rutin menampilkan performa yang luar biasa di satu pekan yang diikuti dengan penampilan yang penuh dengan kesalahan di pekan berikutnya.

    Louis van Gaal masyhur memperkenalkannya sebagai "Mike" dalam tur pra-musim, tetapi pada musim itu ia menjadi bek tengah utama, tampil sebagai starter dalam 35 dari 38 pertandingan liga.

    Dan siapa yang bisa melupakan gol sundulan kemenangan di Etihad Stadium pada tahun 2018 yang membuat perayaan gelar juara Man City tertunda?

    Pindah ke Roma pada 2019 dan tampil konsisten di Serie A, jasanya sangat diperlukan oleh mantan bosnya di United, Jose Mourinho.

  4. BEK TENGAH: Daley Blind
    Getty

    BEK TENGAH: Daley Blind

    Putra dari legenda Ajax dan Belanda, Danny, Blind merupakan salah satu rekrutan pertama yang dilakukan oleh Van Gaal, yang mengapresiasi kualitasnya dalam membangun serangan dari belakang.

    Dia memiliki beberapa penampilan bagus, terutama di musim pertama Van Gaal, tetapi terpinggirkan di bawah asuhan Jose Mourinho dan pada tahun 2018 kembali ke Ajax, di mana dia menjadi pemain yang sangat berpengaruh di bawah asuhan Ten Hag dan memenangkan banyak trofi domestik.

    Meninggalkan Ajax pada bulan Januari untuk bergabung dengan Bayern Munich, di mana ia jarang mendapatkan kesempatan.

  5. BEK KIRI: Matteo Darmian
    Getty Images

    BEK KIRI: Matteo Darmian

    Darmian adalah rekrutan Van Gaal lain yang tidak terlalu disukai oleh Jose Mourinho, dengan hanya tampil sebagai starter dalam lima pertandingan liga dalam dua musim terakhirnya di klub.

    Kariernya bangkit kembali di Italia, saat bergabung dengan Parma dan kemudian Inter Milan.

    Dia memenangkan Scudetto 2020/21 bersama mantan rekan setimnya di United, Young dan Romelu Lukaku, di bawah asuhan Antonio Conte, dan tetap menjadi pemain penting bagi Simone Inzaghi, yang timnya sedang bersaing di pentas domestik dan juga Liga Champions.

  6. GELANDANG: Morgan Schneiderlin
    Getty

    GELANDANG: Morgan Schneiderlin

    Pemain asal Prancis ini sangat dikagumi selama masa baktinya yang panjang di Southampton dan ketika bergabung dengan United dengan nilai transfer 27 juta poundsterling pada tahun 2015, ia dipuji sebagai solusi untuk masalah lini tengah tim.

    Dia merupakan pemain reguler di lini tengah Louis van Gaal, namun menjadi salah satu kambing hitam atas permainan sepakbola yang mudah ditebak dan sering kali membosankan di bawah asuhan pelatih asal Belanda tersebut.

    Dia pergi setahun setelah pertandingan ini, dengan membela Everton dan sekarang menjalani karier bersama Western Sydney Wanderers di A-League.

  7. GELANDANG: Marouane Fellaini
    Getty Images

    GELANDANG: Marouane Fellaini

    Satu-satunya rekrutan di era David Moyes, Fellaini tidak pernah benar-benar berhasil di United dan dapat dikatakan bahwa dia tidak pernah tampil sebagai starter dalam lebih dari setengah pertandingan liga dalam satu musim.

    Namun dia memiliki momen-momen terbaiknya, terutama di bawah asuhan Van Gaal, dan melawan Liverpool di Anfield merupakan salah satu penampilan terbaiknya, mengawali satu-satunya gol melalui sundulan yang membentur mistar gawang sehingga bola bisa disambar Rooney.

    Pemain Belgia tersebut meninggalkan United pada 2019 ke Shandong Taishan di Liga Super China, di mana dia tetap bertahan hingga saat ini, mencetak 30 gol dalam empat musim dan memenangkan gelar juara 2021.

  8. SAYAP KANAN: Jesse Lingard
    Getty Images

    SAYAP KANAN: Jesse Lingard

    Pemain sayap ini mengalami lonjakan karier setelah kembali dengan status pinjaman dari Derby County dan pada akhir musim ia mencetak gol kemenangan di final Piala FA melawan Crystal Palace.

    Menikmati musim yang baik di musim kedua Mourinho, namun waktunya di klub masa kecilnya - dan mungkin juga di masa mendatang - akan dikenang karena talenta yang tersiakan dan juga selera fashion yang dipertanyakan.

    Hengkang pada musim panas lalu ke Nottingham Forest, di mana ia masih menunggu gol pertamanya.

  9. GELANDANG SERANG: Ander Herrera
    Getty Images

    GELANDANG SERANG: Ander Herrera

    Pemain asal Spanyol ini merupakan seorang "cult-hero" karena kesediaannya bekerja keras sepanjang pertandingan dan sebagai seorang penggemar sepak bola Inggris sejak lama, ia jelas senang pergi ke tempat-tempat seperti Anfield.

    Memiliki karier yang cukup baik di United dan merupakan murid sejati Mourinho, selalu membela manajer asal Portugal itu dalam wawancara.

    Hengkang ke Paris Saint Germain pada 2019 dan musim panas lalu kembali ke Athletic Bilbao, di mana ia berjuang untuk memberi dampak.

  10. SAYAP KIRI: Anthony Martial
    Getty Images

    SAYAP KIRI: Anthony Martial

    Mencetak gol ke gawang Liverpool pada awal musim di Old Trafford saat debut dan ia juga mencetak gol ke gawang The Reds di Europa League.

    Masih berada di klub setelah dipinjamkan ke Sevilla musim lalu dan sudah mencetak enam gol dalam 13 penampilan di bawah asuhan Erik ten Hag.

    Dia akan menjadi penyerang tengah pilihan pertama jika saja dia tidak rentan terhadap cedera seperti Louis Saha.

  11. STRIKER: Wayne Rooney
    AFP

    STRIKER: Wayne Rooney

    Pencetak gol terbanyak sepanjang masa United yang selalu mendapat sambutan "meriah" di Anfield karena hubungannya dengan Everton, namun ia hanya mencetak dua gol di sana, pada tahun 2005 dan di laga ini, dan pada kedua kesempatan tersebut golnya memastikan kemenangan 1-0.

    Rooney mungkin telah melewati performa terbaiknya pada saat ini, namun gol ini merupakan pengingat akan kualitas penyelesaian akhirnya, menyesuaikan tubuhnya untuk menerima bola pantulan untuk menjebol gawang Mignolet.

    'The White Pele', demikian julukannya dalam sebuah chant yang populer, meninggalkan United pada tahun 2017 setelah mengangkat 11 trofi dan mencetak rekor 250 gol.

    Dia menghabiskan karier bermainnya di Everton, DC United dan kemudian Derby County dan sekarang menjadi manajer DC United setelah mengundurkan diri sebagai bos Derby tahun lalu menyusul masalah keuangan mereka.

  12. PEMAIN PENGGANTI: Cameron Borthwick-Jackson
    Getty

    PEMAIN PENGGANTI: Cameron Borthwick-Jackson

    Sang bek adalah salah satu dari tiga pemain akademi yang berhasil menembus tim utama pada musim tersebut bersama Lingard dan Marcus Rashford, dan dapat dikatakan bahwa ia mengalami nasib yang paling buruk.

    Laga ini adalah salah satu dari 10 penampilannya di tim utama yang ia dapatkan musim itu sebelum mendapatkan kontrak berdurasi empat tahun.

    Namun ia tidak lagi bermain untuk tim utama setelah memperbarui kontraknya, ia dipinjamkan ke Wolves, Leeds, Scunthorpe, Tranmere dan Oldham. Sekarang bermain untuk Burton Albion di League One.

  13. PEMAIN PENGGANTI: Memphis Depay
    Getty Images

    PEMAIN PENGGANTI: Memphis Depay

    Memphis adalah pemain yang tepat untuk United, tetapi pada waktu yang salah, dan kariernya di Old Trafford adalah kekecewaan besar bagi semua orang yang terlibat.

    Sebenarnya, kepindahan itu mungkin datang terlalu dini baginya di usia 21 tahun dan kemudian hengkang ke Lyon pada tahun 2017 dengan hanya dua gol di Liga Premier.

    Namun, ia berhasil bangkit kembali, sukses bersama Lyon dan mendapatkan kepindahan ke Barcelona dan kemudian Atletico Madrid, di mana ia bermain saat ini.

    Dia juga sangat berpengaruh bagi negaranya, menjadi pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa Belanda dan memimpin lini depan tim di Euro 2020 dan Piala Dunia 2022.

  14. PEMAIN PENGGANTI: Juan Mata
    Getty Images

    PEMAIN PENGGANTI: Juan Mata

    "Siapa pemain terhebat di Liga Primer? Kamu, Juan". Demikianlah chant dari para penggemar United kepada salah satu pemain paling populer di era pasca-Alex Ferguson.

    Pemain asal Spanyol ini mungkin bukan pemain terbaik di liga, namun ia membuat para suporter menyukai dengan kerja keras dan sikapnya, seperti mendirikan badan amal Common Goal dan perlakuannya terhadap seorang penggemar muda United yang cacat.

    Meninggalkan United tahun lalu untuk bergabung dengan Galatasaray dan berpeluang untuk memenangkan gelar liga pertama dalam kariernya.

  15. PELATIH: Louis van Gaal
    Getty Images

    PELATIH: Louis van Gaal

    Jujur saja, sepak bolanya bisa dibilang membosankan, dan mengingat apa yang telah diraih oleh pemain asal Belanda ini di tempat lain dalam kariernya, hasilnya di Old Trafford benar-benar mengecewakan.

    Namun, ia sungguh memiliki karakter yang luar biasa!

    Van Gaal memberikan kita begitu banyak momen tak terlupakan, seperti aksi diving di lapangan saat melawan Arsenal, menuduh Robert Huth melakukan "sex machoism" dan berbagai konferensi pers yang tidak masuk akal. Dan jangan lupakan juga kemenangan di Piala FA dan fakta bahwa ia mengetahui bahwa ia akan dipecat hanya beberapa menit setelah mengangkat trofi.

    Mengambil cuti selama lima tahun dari manajemen setelah meninggalkan United, namun menunjukkan bahwa ia masih merupakan pelatih berkualitas dengan membawa Belanda ke perempat final Piala Dunia 2022, setelah berjuang melawan kanker.