Piala Dunia Antarklub: Perkenalkan Obed Vargas Sang Calon Bintang MLS!

Obed Vargas NXGN GFX
GOAL/Seattle Sounders
Gelandang berusia 17 tahun ini sudah mencicipi satu gelar utama setelah membantu Seattle Sounders menjuarai Liga Champions CONCACAF.

Hanya 29 menit memasuki final Liga Champions CONCACAF (LCC) 2022, bintang Seattle Sounders Joao Paulo terjatuh, dan itu tampak memprihatinkan.

Pasalnya, Paulo adalah nomine MVP MLS 2021 sebagai salah satu gelandang terbaik. Menggantinya dalam pertandingan seperti adalah pertaruhan dan rasanya nyaris tidak mungkin.

Sebagai tindakan pencegahan sekaligus melindungi bintang asal Brasil itu, pelatih Brian Schmetzer menengok ke bangku cadangan dan memanggil Obed Vargas, gelandang ajaib berusia 16 tahun dari Anchorage, Alaska.

Tidak banyak bintang sepakbola dari Alaska dan tidak banyak remaja berusia 16 tahun yang mampu tampil dari bangku cadangan dalam laga sekelas final Piala Kontinental.

The Sounders menang 3-0. Mereka menjadi tim MLS pertama yang memenangkan versi apa pun dari gelar teratas CONCACAF sejak 2005.

Kemenangan tersebut mengantar mereka ke Piala Dunia Antarklub sekaligus bikin Vargas menjadi sorotan. Remaja berdarah Meksiko-Amerika Serikat itu sejurus menjadi salah satu prospek paling banyak dibicarakan di MLS sebelum cedera punggung menerpa pada sisa musim 2022.

Vargas kembali untuk Piala Dunia Antarklub dan usianya yang ke-17. Semua tanda menunjukkan ia sebagai kontributor utama dan, mungkin, bintang muda berikutnya yang benar-benar punya lompatan besar di MLS. Kemudian ada pihak tim nasional yang akan membuatnya berada di simpang jalan, membela USMNT atau timnas Meksiko.

Tapi apa yang membuatnya begitu istimewa? NXGN coba mengelaborasikannya...

  1. Di mana semua bermula
    Jane Gershovich / Sounders FC Communications

    Di mana semua bermula

    Anchorage, Alaska tidak menghasilkan banyak bakat sepakbola, dan itu bisa dimengerti. Ini geografi dasar. Alaska sangat dingin dan terhitung jauh dari daratan Amerika Serikat.

    Vargas adalah satu dari lima bersaudara. Ia lahir dari orang tua Meksiko-Amerika dan dari keluarga pencinta sepakbola. Seluruh keluarganya bermain dan ayahnya berperan sebagai pelatih sejak ia kecil.

    Tumbuh dewasa, Vargas bermain untuk Cook Inlet Soccer Club sebelum pindah ke Seattle untuk melanjutkan kariernya di akademi Sounders. Tiba di Seattle, ia berkembang pesat. Sang pemuda akhirnya menandatangani kontrak dengan Tacoma Defiance, tim cadangan klub, pada Mei 2021, sebelum melakoni debut di MLS sebulan berselang.

    Dengan menandai debut tersebut, Vargas tercatat menjadi pemain termuda ketiga yang tampil di MLS setelah Freddy Adu dan Alphonso Davies.

  2. Lompatan besar
    Getty Images

    Lompatan besar

    Para fans Sounders sangat senang dengan potensi Vargas sebelum LCC, tapi justru performa pada kompetisi itulah yang membuatnya menjadi sorotan.

    Vargas menjadi andalan sepanjang kompetisi, dimulai pada Februari 2022, di mana ia menjadi starter di kedua pertandingan melawan tim asal Honduras, Motagua.

    Babak berikutnya menghadirkan ujian yang jauh lebih berat melawan tim asal Meksiko, Leon, namun Vargas tidak terpengaruh saat ia dipercaya tampil 90 menit dalam kemenangan 3-0 pada leg pertama sebelum masuk dari bangku cadangan untuk membantu menyegel kemenangan pada leg kedua.

    Vargas mencatatkan dua penampilan lagi di semi-final melawan New York City FC sebelum 61 menit mengesankan kontra Pumas pada final leg kedua untuk membantu Sounders menyegel trofi bersejarah.

    “Saya berharap pemandu bakat dari Leon atau beberapa tim besar lainnya di Meksiko akan memperhatikan, meskipun saya tidak ingin kehilangan anak itu,” ucap pelatih Sounders, Brian Schmetzer.

    “Tapi, tentu saja dia milik tim ini. Dia telah bermain pada level di mana dia berada di lapangan, jadi itu pujian untuknya," tambahnya.

  3. Bagaimana itu terjadi
    Getty

    Bagaimana itu terjadi

    Menyusul performa impresif di final CCL, Vargas langsung masuk ke daftar starter Sounders. Ia menjaga hal-hal terus berdetak di jantung lini tengah tim.

    Gelandang belia itu tampil sejak menit pertama dalam tujuh pertandingan Sounders berikutnya di MLS. Ia sekaligus membuktikan bahwa perkenalannya di kompetisi kontinental bukanlah kebetulan. Perkembangan pesat membuatnya dipanggil ke tim AS U-20 sebagai pemain termuda di skuat.

    Sayang, Vargas tidak lama di sana. Ia mengalami cedera yang menggagalkan musimnya pada 2022. Masalah punggung mengakhiri musimnya sejak Juni.

    Menuju 2023, Vargas sudah kembali dan fit untuk memulai musim pada 25 Februari mendatang. Tapi, Piala Dunia Antarklub masih terlalu cepat untuknya.

    Sounders langsung tersingkir sejak laga pertama setelah dikalahkan juara Liga Champions Afrika, Al Ahly, dengan skor 1-0 di Stade de Tanger, Maroko, akhir pekan lalu.

  4. Kekuatan terbesar
    Lindsey Wasson / Sounders FC Communications

    Kekuatan terbesar

    Vargas sering memulai dari satu sisi pivot, dengan kemampuannya untuk menopang tim sebagai gelandang yang lebih condong defensif.

    Terlepas dari usianya, Vargas telah menunjukkan tanda-tanda besar untuk memahami apa yang mungkin menjadi posisi tersulit dalam sepakbola. Ia luar biasa dalam menemukan posisi yang tepat secara defensif dan melakukannya dengan baik dalam memotong jalur serangan lawan.

    Menjalani sejumlah kompetisi terbaik di CONCACAF, Vargas tidak pernah keluar dari tempatnya, yang jauh lebih dari yang dapat Anda harapkan dari gelandang bertahan berusia 16 tahun.

    Boleh dibilang, kekuatan terbesar Vargas terletak pada intelegensia. Ia memiliki kepercayaan diri dan ketenangan untuk melangkah ke lapangan dalam final Piala Kontinental, sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh sedikit pemain di usianya. Ia membuat beberapa kesalahan pada pertandingan MLS di awal, tapi tidak berujung pada frustrasi.

    Secara fisik, Vargas terbilang oke dengan tinggi 175 cm. Masih banyak waktu untuk tumbuh. Ketika menguasai bola, ia memiliki kekuatan untuk menahan bek lawan dan ledakan untuk melewati mereka jika diperlukan.

  5. Ruang Perbaikan
    Mike Fiechtner / Sounders FC Communications

    Ruang Perbaikan

    Seperti kebanyakan No.6 muda, langkah Vargas selanjutnya adalah peningkatan penguasaan bola.

    Ini adalah bagian dari permainan yang benar-benar memisahkan gelandang bertahan yang hebat dengan gelandang bertahan yang bagus: kemampuan untuk mengarahkan bola ke depan. Sejauh ini, Vargas telah menunjukkan kilasannya, tapi umpannya jelas masih merupakan area yang perlu ditingkatkan.

    Jika Vargas sedikit lebih baik dalam menguasai bola, pasti ada peluang ia bisa tumbuh menjadi pemain yang lebih dari box-to-box No.8. Ia pasti memiliki profil fisik dan teknis untuk berkontribusi lebih banyak dalam serangan. Sejauh ini, Sounders belum memanfaatkannya seperti itu, karena ia jarang didorong maju secara teratur.

    Namun, semua itu bisa datang seiring waktu. Penting untuk diingat bahwa Vargas masih berusia 17 tahun, dengan banyak pelajaran dan pengembangan pada tahun-tahun mendatang.

  6. The Next Tyler Adams?
    Getty Images

    The Next Tyler Adams?

    Schmetzer dengan cepat membandingkan Vargas dengan rekan setimnya, Cristian Roldan, yang baru-baru ini menjadi bagian dari skuat Piala Dunia USMNT.

    “Kami senang memilikinya,” tutur Schmetzer tahun lalu.

    "Dia sedikit mengingatkan pada Cristian ketika ia pertama kali datang. Dia punya kemampuan bertahanan, kegigihan, tapi dia juga mampu menyerang. Saya pikir dia akan menjadi pemain yang luar biasa untuk klub kami, dan kemudian mari kita lihat," imbuhnya.

    Namun, seperti yang disinggung Schmetzer, Vargas berpotensi membawa permainannya ke level tertinggi di Eropa, sesuatu yang belum dilakukan Roldan meski telah membela AS di level internasional.

    Mungkin perbandingan terbaik untuk Vargas di USMNT adalah: Tyler Adams. Seperti Vargas, Adams juga menembus skuat utama pada usia yang sangat muda, bersinar untuk New York Red Bulls kala remaja. Keduanya melompat ke MLS dengan insting yang luar biasa sebagai pemain No.6 dan, seperti Vargas, Adams memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan di lini serang untuk sisi lain permainannya hingga mentalitas pitbull yang ia miliki saat bertahan.

    Pada usia 23 tahun, Adams membintangi Leeds setelah Piala Dunia di Qatar, di mana dia menjadi kapten USMNT. Gelandang ini juga telah bermain di Liga Champions untuk RB Leipzig, mencetak gol mengesankan untuk membawa The Bulls ke semi-final pada 2020. Tidak ada alasan untuk meragukan Vargas tidak mampu mengikuti lintasan serupa dari MLS ke level elite sepakbola Eropa.

  7. Apa selanjutnya?
    Getty

    Apa selanjutnya?

    Vargas mungkin memiliki keputusan besar untuk dibuat dalam waktu dekat mengenai masa depan di tim nasional.

    Layak untuk AS dan Meksiko, Vargas tampak seperti sedang menuju duel internasional yang baik musim panas lalu sebelum cedera punggung menunda semua itu.

    Pemuda itu memegang kewarganegaraan Meksiko dan AS. Ayahnya bermain di akademi klub Meksiko, Monarcas Morelia, kala muda. Namun, Vargas sejauh ini hanya mewakili AS secara internasional, setelah tampil untuk tim U-20 tahun lalu dalam usia 16 tahun.

    “Sebagai seorang anak, atau ketika saya masih muda, saya selalu ingin bermain untuk Meksiko,” kata Vargas tahun lalu.

    “Saya besar dengan menonton timnas Meksiko, tapi saya bergabung dengan akademi klub MLS, mereka memberi saya kesempatan. Saya telah pergi ke kamp timnas AS dan mereka sangat percaya kepada saya. Ini semacam menyamakan kedudukan. Saya masih tidak tahu. Hati saya ada di dua ruang saat ini," pungkasnya.

    Keputusan tersebut tentu untuk hari lain. Bagi Vargas, 2023 adalah tentang menemukan kembali performa yang sejatinya membuatnya menjadi salah satu bintang MLS 2022.