Jack Wilshere: Manajer Masa Depan Arsenal?

Jack Wilshere Arsenal 2022-23
Getty Images
Musim perdana aduhai sang legenda Arsenal memimpin U-18 jadi finalis FA Youth Cup, 14 tahun setelah berada di posisi yang sama sebagai pemain.

Per Mertesacker hanya bisa menyilangkan jari ketika Jack Wilshere duduk di hadapannya, Mikel Arteta dan Edu untuk melakukan wawancara pekerjaan sebagai pelatih Arsenal U-18. Pria Jerman itu, yang menghabiskan lima tahun terakhir sebagai manajer akademi di London Utara usai menyudahi karier sebagai pemain, menyemangati mantan rekannya itu untuk mengambil peran tersebut setelah sebelumnya pelatih kepala Dan Micciche meninggalkan Crawley Town.

Namun, jawaran Piala Dunia 2014 itu masih belum yakin apa yang bisa diharap dari sosok tak berpengalaman macam Wilshere untuk situasi yang rentan tekanan ini.

"Saya berdoa agar Jack mencuat dan menjadi dirinya sendiri. Itu adalah momen ketika kebenaran datang," tutur Mertesacker.

"Sungguh brilian melihat dia menampilkan dirinya sendiri, apa yang dia perjuangkan, seperti apa dia, ingin menjadi pelatih seperti apa dan bagaimana dia ingin bermain."

"Saya tidak menyesalinya sama sekali, menempatkannya di depan orang-orang," tegas Mertesacker.

Seiring keberhasilan melaju ke final FA Youth Cup di musim pertama, meski Wilshere harus puas keluar sebagai runner-up, dia setidaknya terus menampakkan hasil.

  1. Tahun perdana yang aduhai
    Getty Images

    Tahun perdana yang aduhai

    Ada beberapa pasang-surut, terutama di liga, di mana Arsenal berjuang untuk konsisten.

    Namun Selasa lalu, Wilshere memimpin timnya memainkan final FA Youth Cup untuk menghadapi West Ham United di Emirates Stadium.

    Apapun yang terjadi, itu adalah pencapaian hebat dari Wilshere di musim perdananya sebagai pelatih, dan tak ada kebahagiaan yang jauh lebih nikmat bagi Mertesacker melihat apa yang dihasilkan koleganya tersebut.

    "Dia membuat impak besar," tutur legenda Jerman itu. "Melaju di FA Youth Cup seperti yang dilakukannya, siapa yang bisa seperti itu? Saya kira, dia telah berbuat luar biasa dalam masa transisinya."

    "Apakah kami terkadang melakukan percakapan berat mengenai posisi kami di liga? Ya, tentu saja. Namun, itu adalah sesuatu yang kami duga. Kami bakal menjalani periode sulit bersama."

    "Tapi, dalam hal tahun pertamanya di posisi pelatih kepala, saya kira dia telah menciptakan energi yang luar biasa. Saya benar-benar gembira."

  2. 'Membawa Jack berarti kita harus mendukungnya'
    Getty Images

    'Membawa Jack berarti kita harus mendukungnya'

    Ada beberapa alis yang tiba-tiba terangkat ketika Wilshere ditunjuk menjadi pelatih kepala Arsenal U-18 di musim panas lalu.

    Penunjukan itu datang sepekan setelah mantan pemain internasional Inggris itu memutuskan pensiun sebagai pemain.

    Keputusan Wilshere gantung sepatu di usia yang baru 30 tahun adalah demi bisa mengejar cita-citanya sebagai pelatih. Dia jatuh cinta dengan gagasannya ini selama enam bulan kala dia kembali ke Arsenal di musim 2021/22, ketika dia menghabiskan banyak waktu dengan tim akademi sembari berlatih dengan skuad senior Mikel Arteta.

    Tapi, sedikit yang mengharapkan dia untuk langsung memiliki peran penting dalam kepelatihan Arsenal sejak dini.

    "Membawa Jack berarti kita perlu mendukungnya," aku Mertesacker. "Itu berarti bukan hanya saya, atau Luke Hobbs [pelatih kepala akademi]. Itu artinya Edu, Mikel, dan para asisten pelatih. Semua orang perlu untuk membantu proses ini."

    "Pelatih kepala adalah pekerjaan besar. Ini bukan tentang bekerja di rumput dan menjadi teladan dan inspirasi. Ini tentang bagaimana Anda berurusan dengan staf, dengan semua email, dengan cara Anda mendelegasikan."

  3. Serba-serbi email
    Getty

    Serba-serbi email

    Berurusan dengan sisi administrasi dari peran tersebut adalah sesuatu yang menyulitkan Wilshere dalam beberapa bulan pertamanya setelah penunjukan.

    "Dunia korporat, semua email, saya seperti 'apa yang terjadi di sini?'," cerita Wilshere dalam wawancaranya di awal bulan ini.

    Tapi, itu adalah sesuatu yang bikin dia beradaptasi, dan itu menjadikannya benar-benar fokus pada pekerjaan yang dicintainya, bekerja dengan para pemain di lapangan pelatihan di London Colney.

    Dia tentu menginspirasi para anak muda garapannya ketika tampil di Youth Cup musim ini.

    Arsenal terlibat dalam bentrokan mendebarkan sejak awal turnamen, mengalahkan Newcastle United 3-2, bangkit dari ketertinggalan dua gol untuk menang 4-2 atas Oxfrod dan mencetak gol menit akhir untuk menyingkirkan Cambridge dan Manchester City masing-masing di perempat dan semi-final.

    Meski pada akhirnya hanya keluar sebagai runner-up di Youth Cup usai ditaklukkan West Ham, mulai ada kesan romantis bahwa suatu saat Wilshere punya kans mengikuti jejak Arsene Wenger dan Arteta dengan mengambilalih tim utama.

  4. Dukungan Frimpong
    Getty

    Dukungan Frimpong

    "Jack tentu saja bisa jadi manajer bagi kami di masa depan karena dia tahu betul tentang sepakbola dan telah bermain di bawah manajer-manajer hebat di masa lalu," tutur mantan rekan setim Wilshere di Arsenal, Emmanuel Frimpong, yang berbicara pada GOAL via Lord Ping.

    "Saya sangat senang dengan Jack. Jika Anda memberitahu saya [ketika kami jadi pemain] bahwa dia akan jadi pelatih atau manajer, saya tidak akan pernah mempercayai Anda."

    "Ini adalah kesempatan besar baginya. Arsenal seperti sebuah keluarga. Kapanpun Anda pergi, kapanpun Anda butuh pertolongan, mereka selalu bersedia membantu Anda."

    "Dia perlu mengambil kesempatan untuk belajar sebanyak mungkin dari Mikel dan para pelatih lainnya di sana. Semoga, dia bisa menjadi manajer bagi Arsenal di masa depan."

  5. Menunggu giliran
    Getty Images

    Menunggu giliran

    Untuk sekarang, itu adalah skenario yang jelas masih jauh.

    Wilshere mungkin punya rencana ambisius untuk masa depan, tapi sekarang fokus besarnya pada progres yang dilaluinya selama tahun pertama sebagai pelatih Arsenal.

    Dia telah menghabiskan waktu sebanyak mungkin untuk menyaksikan bagaimana Arteta bekerja dengan skuad senior. Dia punya hubungan kuat dengan juru taktik Spanyol itu dan stafnya, dan harus mengambil setiap kesempatan untuk belajar dari mereka.

    Wilshere rutin hadir di sesi pelatihan first-team, menonton dari pinggir lapangan dalam upaya menyerap semua yang dia bisa.

    Anda dapat melihat ketika menonton timnya bermain, betapa selarasnya mereka dengan tim utama. Ada kesimetrisan yang berjalan di klub dan keselarasan itu berasal dari hubungan kerja yang erat yang dibagikan oleh figur-figur kunci.

    Kesuksesan tim utama dan tuntutan yang diberikan Arteta pada skuadnya adalah sesuatu yang Wilshere terapkan ketika dia bekerja dengan anak-anak asuhnya.

  6. Risiko yang terbayar lunas

    Risiko yang terbayar lunas

    Wilshere telah berkembang pesat sejak duduk di depan Arteta, Edu dan Mertesacker musim panas lalu, dan memaparkan visinya untuk masa depan di Arsenal. Sebagaimana yang diakui Mertesacker, tak satu pun tahu apa yang diharap ketika dia berjalan memasuki ruangan untuk melamar pekerjaan.

    Itu adalah panggilan besar dari Arsenal dengan beralih ke Wilshere untuk memimpin U-18 ke depan. Mereka bisa saja menempuh rute berpengalaman, tapi malah memberi ke salah satu dari akar mereka kesempatan untuk membimbing para talenta terbaik klub dalam perjalanan mereka menuju gerbang tim utama.

    Sekarang, hampir setahun, tampak seperti keputusan yang inspiratif. Seberapa jauh Wilshere melangkah masih patut untuk dicermati. Mungkinkah dia bisa menjadi manajer first-team kelak? Siapa yang tahu.

    Ketika berbicara tentang Wilshere dan Arsenal, Anda tidak akan pernah bisa menolak apa pun!