Mo Salah Jadi Hantu, Alexander-Arnold Pontang-Panting - Pemenang, Pecundang, Rapor The Reds Usai Mimpi Juara Dikubur Arsenal

Arsenal Vs. Liverpool 09102022 GFX
pressbox / Getty
Armada Jurgen Klopp baiknya segera lupakan perburuan gelar juara usai dikalahkan Arsenal - mending piklirkan bagaimana caranya finis empat besar

Jangankan gelar Liga Primer Inggris, finis empat besar saja rasanya berat buat Liverpool musim ini. Mimpi buruk The Reds di awal musim semakin pekat pada hari Minggu (9/10), dikalahkan 3-2 oleh sang pemuncak Arsenal, yang kini unggul 14 poin dari pasukan Jurgen Klopp.

Liverpool, yang masih tanpa kemenangan tandang musim ini, sebenarnya punya peluang di Emirates, dua kali menyamakan kedudukan lewat Darwin Nunez dan Roberto Firmino, sebelum akhirnya ditenggelamkan penalti menit 76 Bukayo Saka, buntut pelanggaran ceroboh Thiago Alcantara.

Ini resmi menjadi start terburuk The Reds dalam 10 tahun. Mereka gagal meraih poin penuh enam kali dari delapan laga EPL pertama, dan cuma bisa unggul duluan satu kali. Mereka kebobolan di menit pertama, lesakkan Gabriel Martinelli, dan meski menunjukkan semangat juang untuk come back, pertahanan keropos dan lini depan yang kurang greget kembali mengecewakan para Kopites.

Pertanyaan pun kian menggunung buat Klopp, yang harus melihat Luis Diaz dan Trent Alexander-Arnold keluar karena cedera dan mengganti Mohamed Salah yang mejan.

Inilah Liverpool, tapi bukan Liverpool yang biasa kita kenal...

  1. Para pemenang
    Getty Images

    Para pemenang

    Darwin Nunez:

    Tema Liverpool hari ini pasti serba negatif, tapi masih ada sisi-sisi positif yang bisa dipetik dari penampilan striker mahal mereka. Pertama, Nunez akhirnya mengakhiri paceklik gol enam laga, golnya pun bagus. Pergerakan bomber Uruguay tersebut apik, antisipasinya matang saat ia memosisikan dirinya dengan sempurna untuk menceploskan crossing Luis Diaz untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Di awal ia telah menebar ancaman, memaksa Aaron Ramsdale melakukan penyelamatan sebelum menirimkan umpan silang rendah yang hampir jadi gol bunuh diri William Saliba. Ia menyelesaikan 90 menit penuh untuk pertama kalinya semenjak dibeli dari Benfica, dan jelas bahwa masih ada pemain bagus dalam sosoknya, sekalipun Nunez meredup di babak kedua dan sekalipun Klopp masih harus mengutak-atik sistem demi menemukan taktik sempurna yang bisa memaksimalkan penyerang-penyerangnya tetapi tetap menjaga kendali di lini tengah. Bukan hari yang menyenangkan untuk Liverpool, tetapi Nunez sukses mengambil langkah maju.

    Roberto Firmino:

    Sepertinya ada sesuatu yang bikin Firmino seolah 'kesurupan' di kotak penalti tiap kali ia menghadapi Arsenal, dan lagi-lagi striker Brasil itu membuktikannya. Firmino telah menjebol gawang The Gunners lebih banyak dibandingkan klub-klub lain, dan ia menambah catatannya ke gawang Arsenal menjadi 10 gol lewat finis kaki kiri yang bersih, usai menyambut umpan terobosan Diogo Jota. Yang agak mengejutkan, ia mengawali laga ini dari bench sebelum menggantikan Diaz yang terpaksa keluar, dan meninggalkan impak di laga ini. Ia masih menjadi topskor Liverpool musim ini, tetapi rasanya fakta ini justru merupakan bukti betapa lemahnya The Reds sekarang.

    Penilaian Jurgen Klopp:

    Tak perlu susah-susah menggali untuk mencari tahu apa opini Klopp soal Gabriel Martinelli, dan bos Liverpool itu pasti tersenyum getir melihat bintang Brasil Arsenal itu memporak-porandakan tim asuhannya di Emirates. Jelas bahwa Martinelli sedang top performa. Bahkan ia nampak seperti pemain yang akan sangat cocok buat Liverpool: berlari tak kenal lelah, berkualitas, dan, di usia 21 tahun, masih berpotensi menjadi lebih bagus lagi. Seram juga kalau dibayangkan (kecuali Anda Gooners). Ia tak perlu satu menit buat menggoreskan namanya di papan skor, menyelesaikan umpan manis Odegaard. Pun kecepatan dan kesadaran ruangnya yang menciptakan gol Saka di skor 2-1, sesaat sebelum interval. Trent Alexander-Arnold sampai harus ditarik keluar - meski mungkin gara-gara cedera - dan penggantinya Joe Gomez sama-sama tak kuasa di-'ayam-ayami' Martinelli. "Bakat abat ini," kata Klopp dulu menjulukinya. Pasti dia bakal senang bukan kepalang kalau memiliki pemain sekelas Martinelli di skuadnya untuk membangkitkan Liverpool.

  2. Para pecundang
    Getty Images

    Para pecundang

    Mohamed Salah:

    Ini jadi laganya para penyerang, tetapi yang paling beken malah ciut. Di saat Martinelli, Nunez, Saka, dan Firmino masuk papan skor, Salah cuma menjadi figuran. Menghadapi Takehiro Tomiyasu, bek kanan yang dijadikan bek kiri darurat, bintang Mesir itu ditarik 20 menit sebelum bubaran, dan (nyaris) sama sekali tak meninggalkan jejak. Salah cuma melakukan satu tembakan dan satu sentuhan di area penalti Arsenal, Tomiyasu sukses menjauhkannya dari gawang Arsenal dan dari pusat pertandingan. Dia memang mencetak penalti kontra Rangers di Liga Champions, tapi penyerang 30 tahun itu masih belum mencetak satu gol pun di Liga Primer Inggris sejak Agustus, dan Liverpool sangat membutuhkan kembalinya level terbaik Salah. Tanpanya, The Reds sangat kehilangan daya ledak.

    Trent Alexander-Arnold:

    Trent lagi, Trent lagi. Terseok-seok melawan Brighton tapi benderang versus Rangers, Minggu kemarin pendulum Alexander-Arnold kembali bertolak ke arah bencana. Sebelum laga, pertarungan antara TAA vs Martinelli digadang-gadang sebagai pertarungan kunci, dan bintang Arsenal tersebut tak butuh genap satu menit untuk masuk papan skor, menyelinap ke belakang TAA sebelum menyelesaikan umpan Odegaard. Memang sakit, sesakit gempuran yang ia terima di engkelnya saat mencoba memblok crossing Martinelli. Trent memang menahan sakit dan lanjut bertanding, tetapi mungkin harus tidak usah, melihat bagaimana Martinelli mengoyak Jordan Henderson di gol kedua Arsenal. Alexander-Arnold hadir sebagai cover, tetapi dengan cerobohnya bergerak mendekati Martinelli, sehingga bintang Brasil tersebut mendapat ruang untuk memotong ke dalam dan mengirimkan crossing mendatar yang diselesaikan Saka. Itu aksi terakhir Trent sebelum diganti Gomez di babak kedua. Masih belum jelas separah apa cedera engkelnya, tetapi Klopp mungkin tetap akan memarkirnya versus Rangers di Liga Champions Kamis nanti terlepas dari hasil tesnya. Alexander-Arnold adalah pemain berkelas dengan kaki kanan jenius, tetapi performanya saat ini sama sekali tak bisa diandalkan.

    Luis Diaz:

    Hari yang penuh kerusakan buat Liverpool. Kekalahannya memang perih, tetapi pemandangan satu lagi pemain kunci harus keluar karena cedera bakal membuat Klopp pusing tujuh keliling. Diaz adalah pemain terbaik The Reds musim ini, dan kegemilangan bintang Kolombia ini yang membantu mereka menyeimbangkan kedudukan saat crossing-nya dari kanan disambut Nunez. Tapi malam Diaz selesai tak lama kemudian usai bertabrakan dengan Thomas Partey. Sempat memaksa main, ia akhirnya mengaku tak kuat dan diganti Roberto Firmino. Lututnya cedera. Ia keluar Emirates dengan menggunakan kruk. "Kondisinya tidak bagus," kata Klopp. Dengan begitu banyak anak asuhnya yang tengah out of form, berat begi Klopp untuk kehilangan satu pemain yang justru bermain bagus.

  3. Rating Liverpool: Lini Belakang
    Getty Images

    Rating Liverpool: Lini Belakang

    Alisson Becker (6/10):

    Terekspos tanpa bantuan dua kali di babak pertama. Satu dari sedikit yang tetap tenang, tapi tak bisa berbuat banyak menghalau penalti Saka. Sempat miskomunikasi dengan Van Dijk di menit penutup.

    Trent Alexander-Arnold (4/10):

    Di-'ayam-ayami' Martinelli di gol pembuka Arsenal. Umpan lambungnya memang berkonstribusi menyamakan kedudukan, tetapi lagi-lagi kecolongan di gol kedua Arsenal. Ditarik keluar usai turun minum setela cedera engkel.

    Joel Matip (5/10):

    Beberapa umpannya ke lini tengah terlihat tak meyakinkan, dan tak efektif mengamankan garisnya. Diganti Konate.

    Virgil van Dijk (5/10):

    Cukup OK secara keseluruhan, tetapi umpan jauhnya tak bekerja. Mampu memblok usaha Saka di awal babak kedua. Dominasinya kian merosot dari tahun ke tahun, timnya pun ikut-ikutan. Miskomunikasi dengan Alisson di akhir laga.

    Kostas Tsimikas (5/10):

    Kesulitan menyeimbangkan serangan dan pertahanan, terus-menerus kalah melawan Saka. Kurang tenang.

  4. Rating Liverpool: Lini Tengah
    Getty Images

    Rating Liverpool: Lini Tengah

    Jordan Henderson (6/10):

    Sempat gugup tapi berangsur tenang seiring Liverpool mengambil kendali. Gagal mengantisipasi kecohan Martinelli di gol kedua Arsenal. Terus berusaha sepanjang laga, tapi tak bisa memegang kontrol laga.

    Thiago Alcantara (6/10):

    Mengembalikan ritme Liverpool setelah dikejutkan gol menit pertama, tetapi kalah duel terlalu mudah di gol kedua dan melakukan kesalahan ceroboh di babak kedua. Pelanggarannya berbuntut penalti.

  5. Rating Liverpool: Lini Depan
    Getty Images

    Rating Liverpool: Lini Depan

    Luis Diaz (7/10):

    Dikartu kuning di awal laga usai melanggar Martinelli. Ia respons dengan baik dan memberi assist buat gol penyeimbang Nunez sebelum ditarik karena cedera.

    Mohamed Salah (4/10):

    Didominasi Tomiyasu, terlihat tanpa ide di sisi kanan sebelum digantikan Fabinho di menit ke-70.

    Diogo Jota (6/10):

    Kehilangan bola di gol pertama Arsenal dan secara keseluruhan tak bisa menjaga bola di awal, tetapi berangsur membaik. Mendingan usai dipindah ke kiri, dan mengirimkan assist apik buat Firmino untuk menjadikan skor 2-2. Ditarik keluar, tetapi mungkin seharusnya jangan.

    Darwin Nunez (7/10):

    Babak pertama lumayan apik dan mendapat gol bagus. Agak terlalu sering offside, dan meredup di paruh kedua meski tetap mengancam. Mencatatkan satu crossing apik dan satu gol krusial bagi kepercayaan dirinya. Untuk pertama kalinya bermain penuh dalam balutan seragam Liverpool. Not bad.

  6. Rating Liverpool: Pengganti & Manajer
    Getty Images

    Rating Liverpool: Pengganti & Manajer

    Roberto Firmino (6/10):

    Masuk sebelum turun minum usai cedera Diaz, menyelesaikan peluang pertamanya tanpa cela, tetapi kurang rapi setelahnya.

    Joe Gomez (5/10):

    Masuk di babak kedua, menjadi korban Martinelli layaknya TAA.

    Fabinho (6/10):

    Masuk menggantikan Salah. Harus bisa segera menemukan performanya karena Liverpool terlihat keropos tanpanya.

    Ibrahima Konate (6/10):

    Menggantikan Matip untuk melakoni penampilan pertamanya, dan langsung melakukan intersepsi apik di kotak kecil.

    Harvey Elliott (-):

    Masuk menggantikan Jota, tak sempat berkontribusi banyak.

    Jurgen Klopp (5/10):

    Tak mengganti tim yang mengalahkan Rangers, tetapi tim pilihannya lagi-lagi melakoni start penuh bencana. Meski sesekali dominan, kontrol dan ketenangan masih kurang. Mengambil keputusan berani menarik Salah (yang memang tak bermain bagus) keluar, tapi mengambil keputusan aneh menarik Jota saat timnya butuh gol.