Waduh! Manchester United Diklaim Terpecah Jadi Dua Kubu, Ini Dia Kroni Cristiano Ronaldo

Manchester United kembali diterpa kabar kurang enak, dengan ruang ganti Old Trafford dilaporkan terpecah menjadi dua kubu.
Ralf Rangnick baru menjabat sebagai manajer interim The Red Devils sejak November, tetapi ia sudah harus menghadapi berbagai masalah ketidakharmonisan.
Terkini, Cristiano Ronaldo dan rekan-rekannya yang berbahasa Portugis termasuk ke dalam kubu tertentu.
Pilihan Editor
- Liverpool vs Real Madrid, Duel Dua "Mentality Monsters" Di Final Liga Champions
- Konsorsium Bahrain Investcorp Putuskan Mundur Dari Akuisisi AC Milan, Ini Penyebabnya
- Jose Mourinho = Magnet Trofi: Tak Sekadar Teori Jaminan Juara, Rugi Yang Pernah Pecat Dia!
- Imbas Perpanjang Kylian Mbappe, Paris Saint-Germain Persilakan Neymar Angkat Kaki
Menurut jurnalis talkSPORT Alex Crook, pemain seperti Ronaldo, Bruno Fernandes, Diogo Dalot, Fred, dan Alex Telles berselisih dengan pemain yang tidak berbahasa Portugis.
"Saya rasa ada beberapa masalah," ujar Crook. "Jelas, ada beberapa masalah di ruang ganti dan kita telah membaca bahwa agen Cristiano Ronaldo terbang ke sini karena kliennya tidak sepenuhnya yakin ia mengambil keputusan tepat [datang ke Man United]."
"Saya diberitahu ada perselisihan antara pemain berbahasa Portugis dengan pemain yang tidak berbahasa Portugis."
Dalam kabar ketidakharmonisan sebelumnya, sebanyak 11 pemain Man United disebut tidak puas dengan kepelatihan Rangnick dan ingin cabut.
Rangnick memang mengiyakan adanya pemain yang tidak merasa bahagia di United, tetapi berpendapat itu adalah situasi yang tak terhindarkan dalam sebuah klub sepakbola.
"Ketika Anda memiliki skuad besar, dalam dua pertandingan terakhir, kami memiliki sebagian besar pemain yang tersedia dan hanya 10 pemain yang bisa bermain dan tiga pemain pengganti," kata Rangnick.
"Kemudian Anda memiliki cukup banyak pemain yang bahkan tidak bermain atau bahkan tidak ada dalam skuad. Para pemain itu tidak senang dengan situasi mereka, jelas."
"Saya harus menjelaskan kepada pemain setiap dua atau tiga minggu mengapa mereka tidak bermain dan itu adalah masalah di tim kami dan juga klub-klub lain."