Jurgen Klopp Sampai Melongo! Pertanyaan "Sinting" Jurnalis Soal Vinicius Jelang Liverpool Vs Real Madrid
Jurgen Klopp dibikin melongo oleh pertanyaan seorang jurnalis soal bintang Real Madrid Vinicius Junior.
Liverpool asuhan Klopp akan menjamu Los Blancos di Anfield pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa antara kedua tim, Rabu (22/2) dini hari WIB.
Pelatih asal Jerman itu menghadiri jumpa pers pra-pertandingan, di mana seorang jurnalis menanyakan pendapatnya terkait sang winger timnas Brasil yang menjadi korban pelecehan rasis di Spanyol.
Jurnalis tersebut bertanya apakah Vinicius sendiri yang memancing pelecehan rasis gara-gara ada "sebuah aspek permainannya yang kadang-kadang provokatif, dan memancing reaksi".
Mendengar pertanyaan itu, Klopp memasang tampang terheran-heran sebelum menjawab: "Dia melakukan sesuatu di lapangan yang bisa menyebabkan hinaan rasialis? Tak ada di dunia ini yang bisa menjustifikasi apa yang menimpa Vinicius. Bayangkan kalau saya jawab 'iya', itu benar-benar sinting!"
Ini akan menjadi pertemuan keempat antara Liverpool dan Madrid dalam lima tahun. Terakhir, kedua tim saling berduel memperebutkan trofi UCL di partai final edisi 2021/22, di mana Vinicius, kini 22 tahun, mencetak gol semata wayang yang mengantarkan El Real menjadi kampiun Eropa untuk ke-14 kalinya.
Pelatih 55 tahun itu memuji-muji Vinicius Junior setinggi langit dan melabelinya sebagai pemain kelas dunia.
Klopp menambahkan: "Malam itu, [di final Liga Champions 2022], di usianya yang masih sangat muda, ia tidak gentar meski Madrid tak selalu dominan."
"Ia ada di sana di momen penentu, saya cukup yakin momen itu sudah menahbiskannya sebagai legenda Real Madrid di usia yang sangat muda. Saya harap dia tak dibikin gentar oleh orang-orang idiot yang mengatakan sesuatu kepadanya."
Vinicius menjadi korban ujaran dan aksi rasis setidaknya empat kali, di Camp Nou melawan Barcelona pada November 2021, saat melawan Atletico Madrid pada September 2022, kontra Real Valladolid di akhir Desember 2022, terakhir awal bulan ini saat Mallorca menang mengejutkan atas Madrid.
Ia mengecam hinaan rasis yang ia terima, dan pada September 2022 ia menuliskan: "Selama warna kulit lebih penting dari binar mata, perang akan selalu ada. Saya menato kalimat itu di tubuh saya."
"Saya punya pikiran seperti itu permanen di kepala saya. Itulah sikap dan filosofi yang coba saya praktikkan di kehidupan saya."
"Mereka bilang, kebahagiaan mengganggu orang lain. Kebahagiaan dari seorang kulit hitam asal Brasil yang menang di Eropa jauh lebih mengganggu lagi bagi mereka."
"Saya ulangi lagi untuk kalian wahai para rasis: saya tidak akan berhenti menari."