Dampak Gempa Bumi, Pemain Suriah U-20 Minta TC Ditunda
Persiapan Suriah U-20 dalam menghadapi putaran final Piala Asia U-20 2023 tidak berjalan mulus, menyusul adanya permohonan dari pemain agar pemusatan latihan (TC) ditunda sebagai dampak gempa bumi di negara tersebut dan Turki beberapa waktu lalu.
Suriah merupakan salah satu calon lawan timnas Indonesia U-20 di Grup A. Dua tim lainnya adalah tuan rumah Uzbekistan dan Irak. Putaran final Piala Asia U-20 dijadwalkan bergulir mulai 1 Maret.
Pelatih Suriah Mark Wotte sebetulnya sudah menyiapkan agenda TC sebagai persiapan tim menghadapi Piala Asia U-20 pada pekan lalu. Suriah sempat menjalani TC di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Pada hari terakhir 3 Februari, Suriah mencatat kemenangan 4-0 atas Qatar dalam laga uji coba. Mereka kembali ke Dasmakus selang dua hari kemudian. Namun keesokan harinya terjadi gempa bumi yang melanda Suriah dan Turki.
Wotte mengungkapkan, ia mendapat pesan dari sejumlah pemain agar TC ditunda, karena mereka masih dalam kondisi sulit dan berkabung akibat gempa berskala 7,8 magnitudo.
“Kami tidak mempunyai pakaian dan uang. Banyak orang tidur di taman atau di mobil mereka,” tulis seorang pemain kepada Wotte.
Wotte mengaku tidak bisa berbuat apa-apa, dan memahami kondisi anak asuhnya yang sedang terkena bencana. Bahkan salah satu penyerang Suriah U-20 nyaris tewas terkena reruntuhan.
“Banyak staf pelatih dan pemain saya berasal dari kota-kota yang terkena dampak lebih parah seperti Aleppo, Latakia, dan Homs. Terkadang hingga separuh bangunan runtuh di sana,” kata Wotte.
“Salah satu striker saya lolos dari maut di Aleppo ketika dia berlari keluar saat bangunan tempat tinggalnya runtuh. Mereka seperti pergi dari surga ke neraka.”
“Pencarian korban di wilayah terdampak tentu menjadi prioritas utama. Tetap saja, kami akan segera kembali bermain sepakbola jika kami bisa, sesulit apapun itu. Di sini (Damaskus) juga mereka berkata: 'Hidup terus berjalan'.”