"Sulit Jika Masih Ada Pep Guardiola!" - Menang Setengah Lusin Gol, Brighton Menggila

De Zerbi Brighton
Getty/GOAL
Sebelumnya, Brighton-nya De Zerbi bahkan telah disebut Pep sebagai tim terbaik di dunia saat ini dalam urusan distribusi bola pendek.

Manajer Brighton, Roberto De Zerbi, menegaskan bahwa akan sulit bagi timnya untuk menjadi yang terbaik di dunia di saat Pep Guardiola masih menjadi pelatih.

De Zerbi kembali menuai pujian termasuk dari manajer Wolverhampton, Julen Lopetegui, yang timnya dipangkas Brighton 6-0 pada lanjutan Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

“Saya harus mengucapkan terima kasih. Saya sangat menghormatinya, dia adalah manajer yang hebat,” ucap De Zerbi membalas pujian Lopetegui.

“Saya pikir kami bermain bagus. Namun, di saat Guardiola bekerja di sepakbola, sulit untuk bermain lebih baik dari timnya."

“Tapi, saya pikir pujian itu bukan untuk saya, pujian itu untuk para pemain saya. Saat kami menerima ucapan selamat atau kata-kata ini, kredit hanya untuk pemain kami. Saya beruntung menjadi pelatih kepala yang dapat bekerja bersama mereka."

“Bagi saya, itu adalah suatu kehormatan. Saya memiliki kepercayaan diri yang baik. Saya pikir saya adalah pelatih yang baik, tapi untuk memainkan level permainan ini tanpa pemain hebat, saya tidak bisa."

“Dengan Guardiola atau Marcelo Bielsa, tidak akan pernah ada persaingan."

“Dalam permainan, ya. Saya ingin menang melawan Guardiola, melawan Bielsa, tapi bagi saya itu tidak akan pernah menjadi kompetisi antar-individu karena mereka adalah pelatih terbesar di dunia," pungkasnya.

Dua pekan lalu, Brighton hampir menembus final Piala FA untuk bersua Man City-nya Pep. Namun, The Seagulls tersingkir di semi-final lewat adu penalti dari Man United.

Terdekat, pasukan De Zerbi punya kans membalas kekalahan tersebut saat menjamu United pada pertandingan tunda pekan ke-28 Liga Primer di Stadion Amex, Jumat (5/5) dini hari WIB.

Dengan masih mengantongi tiga laga di tangan, Brighton—yang kini menempati urutan kedelapan—adalah tim yang secara matematika paling berpeluang untuk menembus Liga Europa musim depan!

Tutup