Borussia Dortmund 'Cosplay' Jadi Arsenal - Memang Sudah Kodratnya, SEMUA AKAN BAYERN MUNICH PADA AKHIRNYA!

Pertandingan pamungkas terbaik musim ini, menit-menit terakhir terbaik musim ini!

Arsenal belum cukup, penyia-nyiaan peluang juara di depan mata TERBESAR musim ini juga terjadi di kancah Bundesliga!

Borussia Dortmund tertunduk lesu, hancur sehancur-hancurnya. Para pemain, pelatih, staf dan fans semua tenggelam meratapi kesedihan yang teramat sangat. Terluka parah, tapi tak berdarah. Menangis sejadi-jadinya, tapi tanpa air mata. Itulah pemandangan dramatis dan gila saat peluit akhir di Signal Iduna Park, di mana Mainz berhasil membungkam tuan rumah dengan bermain seri, 2-2.

Hasil itu praktis membuyarkan kans juara armada Edin Terzic yang secara tak tertulis sebetulnya sudah dalam cengkraman.

Semesta seolah mendukung penuh Dortmund untuk merebut kembali singgasana dari hegemoni horor Bayern Munich, kedigdayaan yang menimbulkan stigma bahwa Bundesliga tak lebih dari sekadar 'liga petani' karena kuatnya dinasti The Bavaria selama bertahun-tahun.

Sebelum kick-off kontra Mainz, fans telah mempersiapkan segala sesuatunya, ini akan jadi pesta tutup musim yang sempurna dengan bermain di kandang sendiri dengan posisi berada di ambang juara. Mereka semua percaya diri tingkat dewa mengingat laju BVB dalam lima laga terakhir terbilang mengesankan: meraih empat kemenangan dengan hanya sekali imbang untuk memimpin puncak klasemen dengan gap dua poin atas Bayern yang berada persis di bawahnya. Kontras dengan skuad Thomas Tuchel yang akhir-akhir ini terbilang terseok-seok.

Apa lacur, di tahapan genting seperti saat ini, hanya yang bermental baja yang pantas didapuk sebagai juara dan sayangnya BVB tak memiliki itu. Kegugupan mereka sudah terlihat saat laga baru berusia seperempat jam, di mana Andreas Hanche-Olsen seketika membuat Singal Iduna Park senyap. Keringat dingin semakin mengalir di tubuh tuan rumah ketika penalti yang mereka peroleh gagal dieksekusi dengan sempurna untuk menyeimbangkan keadaan.

Stadion yang terkenal dengan keangkerannya itu justru semakin sunyi ketika Karim Onisiwo menggandakan skor bagi Mainz untuk menuntaskan babak pertama dengan keunggulan 2-0.

Di saat bersamaan, Bayern menutup paruh pertama dengan keunggulan 1-0 berkat gol dari Kingsley Coman.

Babak kedua pun berjalan semakin mendebarkan bagi duo penguasa Bundesliga. Dortmund harus kejar setoran defisit dua gol, sementara Bayern berupaya mempertahankan keunggulan.

Saat Raphael Guerreiro memperkecil ketertinggalan di menit ke-69, secercah harapan timbul bagi kubu Dortmund seiring di seberang sana Bayern baru saja kebobolan gol dari Dejan Ljubicic sepuluh menit jelang pertandingan rampung. Dortmund kembali naik ke pucuk klasemen di menit ini walau masih dalam posisi tertinggal 2-1.

Namun, inilah sepakbola, yang selalu punya drama epik. Di pengujung pertandingan, BVB dan FCB sama-sama mencetak gol dramatis, tapi mengubah takdir juara. Tim pertama hanya bisa bermain imbang 2-2 dengan Mainz usai Niklas Sule mati-matian membuat gol telat, sedangkan tim kedua berhasil mengalahkan Koln 2-1 lewat gol penentu dari Jamal Musiala juga di menit-menit akhir.

Tak pelak, Bayern pun resmi keluar sebagai juara kendati memiliki poin yang sama dengan Dortmund, yakni 71, lantaran unggul produktivitas gol. Itu adalah total poin terendah bagi jawara Bundesliga sejak kampanye 2009/10.

Namun, ketika membicarakan juara, siapa peduli dengan perolehan poin? Toh, dinasti Bayern masih tak jua bisa diruntuhkan, dan kemenangan ini memastikan FC Hollywood mengamankan gelar juara Bundesliga ke-11 secara berentet!

Ironis, karena penantian lebih dari satu dekade BVB akan dahaga juara sejak terakhir memenangkannya bersama Jurgen Klopp, pupus secara mengenaskan.

Akhir yang dramatis, yang mungkin menyisakan rasa tidak adil bagi sebagian orang, mengingat laju meyakinkan Dortmund sepanjang musim ini rusak hanya dalam semalam, sedangkan laju memble Bayern - yang bahkan sempat diguncang pergantian pelatih dari Julian Nagelsmann ke Tuchel - seketika menjadi sempurna juga hanya dalam semalam.

Entahlah, mungkin memang sudah kodratnya bahwa semua akan Bayern Munich pada waktunya, benar?